Jumat, 21 Januari 2011

HARI INI MILIK ANDA

HARI INI MILIK ANDA

Apabila Anda berada pada pagi hari, kerjakanlah apa yang harus dikerjakan; jangan sampai Anda menunggu petang hari. Hanya hari ini saja kesempatan Anda untuk hidup, bukan hari kemarin yang telah pergi dengan membawa kebaikan dan keburukannya, dan bukan pula hari esok yang belum tiba saatnya. Hari yang mentarinya menyinari Anda dan siang harinya menemui Anda, hanya itulah hari Anda.

Usia anda adalah sehari, maka tanamkanlah dalam lubuk hati anda bahwa hanya hari ini saja Anda hidup seakan-akan anda dilahirkan dan meninggal dunia pada hari sang sama. Bila perasaan ini telah tertanam dalam hati Anda, niscaya perjalanan hidup Anda tidak akan terombang-ambing diantara mimpi buruk masa lalu berikut dengan kesedihan dan kesusahannya dan kekhawatirannya yang menggentarkan. Hanya untuk hari inilah anda harus memusatkan konsentrasi,perhatian, kreativitas, jerih-payah,dan kesungguhan Anda. Oleh karena itu demi untuk hari ini Anda harus menyajikan shalat yang khusu’,membaca Al-Qur’an dengan merenungi maknanya, menelaah disertai dengan renungan, dzikir dengan hati sepenuhnya, bersikap seimbang dalam mengatasi berbagai urusan, berakhlaq baik, ridha dengan rizki yang diberikan, membenahi penampilan, memperlihatkan kesehatan jasmani, dan memberi manfaat yang berguna bagi orang lain.

Untuk hari ini yang Anda jalani, hendaknya Anda membagi jam-jamnya dan menjadikan menit - menitnya seakan-akan bernilai beberapa tahun dan detik-detiknya seakan-akan bernilai beberapa bulan. Selanjutnya, tanamkanlah kebaikan didalamnya; tebarkanlah kebijakan;mohon ampunlah atas dosa Anda;berdzikirlah kepada allah;dan bersiap-siaplah untuk berpulang. Jalanilah kehidupan hari ini dengan senang dan gembira, aman dan tenang, serta penuh rasa ridha dengan rizki, istri/suami, anak - anak, pekerjaan, rumah, pengetahuan, dan kedudukan anda. Terimalah semua yang telah Allah berikan kepada kalian dan jadilah kalian termasuk orang-orang yang berssukur “ (QS.7:144) Anda pasti akan menjalani hidup anda pada hari ini tanpa sedih, tanpa kaget, tanpa emosi, tanpa dengki, dan tanpa iri hati.

Anda harus camkan dalam ingatan Anda dan juga Anda catatkan di meja kerja Anda suatu ungkapan yang berbunyi “Hari ini milik anda”. Apabila hari ini anda makan roti yang masih hangat lagi enak, tentu anda tidak akan memikirkan roti hari kemarin yang telah keras dan basi, atau roti hari esok yang masih belum ada.

Apabila pada hari ini Anda masih dapat minum air tawar dan menyegarkan, mengapa anda masih memikirkan air hari kemarin yang telah asin dan pahit ?, atau mengininkan air hari esok yang tidak tawar dan masih panas ?

Sesungguhnya jika Anda mau jujur untuk membenahi diri sendiri dengan tekad yang kuat membaja dan semangat yang menggebu-gebu, niscaya Anda dapat menjinakkannya untuk patuh kapada : “Hidupku hanyalah untuk hari ini.”

Bila sudah demikian, Anda akan tergerak untuk menggunakan setiap saat pada hari ini guna membangun eksistensi diri anda, mengembangkan bakatnya dan meningkatkan etos kerjanya.

Selanjutnya, Anda katakan :

Untuk hari ini aku akan menjaga lisanku, maka aku tidak akan mengucapkan kata - kata yang terlarang dan jorok, mencaci-maki, atau mengumpat.

Untuk hari ini aku akan merapikan rumah dan kantorku, maka tidak akan ditemui lagi tata letak yang kacau dan berantakan, tetapi semuannya akan tertata rapi.

Untuk hari ini aku hidup, maka aku akan membersihkan tubuhku, memperindah penampilanku, memperhatikan kerapianku, dan bersikap sewajarnya dengan mengatur cara jalan, bicara dan semua gerakanku.

Untuk hari ini aku akan hidup, maka aku akan bersungguh-sungguh melakukan ketaan kepada Tuhanku, menunaikan shalatku dengan sebaik - baiknya, membekali diri dengan shalat sunnah, membiasakan membaca Al-qur’an, menalar buku - buku, menghafal ilmu yang berfaidah, dan menelaah buku yang bermanfaat.

Hanya untuk hari ini aku akan hidup, maka aku akan menanamkan kebaikan dalam kalbuku dan mencabut darinya segala bentuk kejahatan yang tumbuh didalamnya berikut ranting-rantingnya yang berduri, seperti kesombongan, keangkuhan, riya’ (pamer), iri, dengi, unek-unek, dan buruk sangka.

Untuk hari ini aku akan hidup, maka aku akan memberikan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain dan memberikan kebajikan kepada orang lain. Aku akan menjenguk yang sakit, mengiringi jenazah, memberi petunjuk kepada orang yang tidak tahu jalan, memberi makan kepada yang lapar, menghibur yang tertimpa musibah, membela orang yang teraniaya, memberikan pertolongan kepada yang lemah, menyantuni yang mengalami cobaan, memuliakan orang alim, mengasihi anak kecil dan menghormati orang yang dewasa.

Untuk hari ini aku akan hidup, maka wahai masa lalu yang telah pergi dan menghilang, enyahlah seperti matahari. Aku tidak akan menangisi kepergianmu dan engkau tidak akan melihatku duduk merenung untuk mengingatmu barang sejenakpun, karena engkau telah meninggalkanku, hijrah dariku, dan pergi dariku untuk selamanya tanpa kembali.

Wahai masa depan, engkau masih berada di alam ghaib, maka aku tidak akan berinteraksi dengan mimpi-mimpi. Aku tidak akan menjual diriku kepada ilusi dan bayangan dan aku tidak akan menyegerakan kelahiran yang tiada. Hari esok masih belum ada, karena ia belum diciptakan dan masih belum disebut-sebut keberadaannya.

“Hari ini adalah milikmu, wahai manusia!” Ini merupakan kalimat yang paling indah dalam kamus kebahagiaan bagi orang yang menginginkan agar kehidupan ini tampil dalam gambarannya yang paling cemerlang dan perhiasannya yang paling indah.

-----oOo-----

(Sumber : Laa Tahzan (3) - hal 48)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar